Aqiqah merupakan bagian dari sunnah Rasulullah SAW yang mengajarkan umat Islam untuk merayakan kelahiran anak dengan memberikan syukur kepada Allah SWT. Beberapa hadits menguraikan tata cara dan hikmah di balik tradisi aqiqah.
- Hadits Pertama:
Dari Aisha radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Rasulullah SAW menyembelih seekor domba untukku pada hari ketujuh setelah aku bersalin dan menggunduliku.” (HR. Abu Dawud).
Hadits ini mencerminkan praktek Rasulullah SAW yang menyembelih hewan aqiqah pada hari ketujuh setelah kelahiran, sesuai dengan sunnah yang ditekankan.
2. Hadits Kedua:
Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak yang dilahirkan, diikatkan aqiqah untuknya pada hari ketujuh, disembelihkan untuknya hewan, dan diberi nama.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menekankan pentingnya menyembelih hewan aqiqah pada hari ketujuh dan memberikan nama kepada anak sebagai bagian dari tradisi aqiqah.
Hikmah di Balik Tradisi Aqiqah:
1. Berkah dan Syukur, Tradisi aqiqah memperkuat rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak, sambil mendatangkan berkah bagi keluarga.
2. Pengakuan Hak Anak, Dengan memberikan nama pada hari ketujuh, aqiqah mengakui hak anak sebagai individu yang memiliki identitas dan tempat dalam masyarakat.
3. Berbagi Kebahagiaan, Aqiqah juga mendorong praktik berbagi kebahagiaan dengan memberikan daging hasil penyembelihan kepada fakir miskin dan tetangga.
Pentingnya Meneladani Sunnah:
1. Pengajaran Nilai-Nilai Islami
Meneladani sunnah aqiqah tidak hanya ritual, tetapi juga pengajaran nilai-nilai Islami seperti kebersyukuran, berbagi, dan pengakuan hak anak.
Melanjutkan Tradisi Mulia:
2. Praktek aqiqah bukan hanya kepatuhan terhadap ajaran Islam, tetapi juga kelanjutan dari tradisi mulia yang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam memahami hadits-hadits tentang aqiqah, kita tidak hanya meraih pemahaman tentang tata cara melaksanakan tradisi ini, tetapi juga meresapi hikmah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan melanjutkan sunnah ini, keluarga dapat mengukir kebahagiaan yang mendalam dan penuh makna, sesuai dengan ajaran Islam yang luhur. Semoga kita senantiasa dapat meneladani Rasulullah SAW dalam setiap langkah hidup kita.