Kelahiran sang anak sudah pasti membawa kebahagiaan untuk keluarga. Umat Islam biasanya melakukan aqiqah untuk menunjukkan rasa sukur atas kehadiran Si Kecil di muka Bumi.
Orang-tua yang dilihat bisa secara keuangan diminta menyembelih kambing saat aqiqah. Daging kambing yang telah disembelih itu kelak dibagikan tetangga, dan sebagian orang yang membutuhkan.
Berikut tata cara aqiqah untuk anak lelaki dan wanita dan hukumnya dan beberapa poin utama menjadi perhatian saat melakukan aqiqah.
1. Jumlah hewan yang disembelih
Tata cara aqiqah untuk anak lelaki dan wanita biasanya sama. Tapi, yang memperbandingkan adalah jumlah kambing yang disembelih. Untuk anak lelaki, jumlah kambing yang sebaiknya disembelih adalah dua ekor, sementara wanita satu ekor. Ini sama sesuai beberapa hadis yang diriwayatkan.
Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya bicara jika Rasulullah bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi karenanya seharusnya ia lakukan untuk lelaki dua kambing yang sama dan untuk wanita satu kambing.”
2. Syarat tentukan hewan aqiqah
Kambing yang akan disembelih saat aqiqah memiliki syarat yang sama dengan hewan kurban. Artinya, kambing harus berkualitas, sehat, tidak cacat, dan bebas dari semua penyakit. Usia dari hewan ternak ini minimal 1/2 tahun.
3. Waktu implementasi aqiqah
Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah bersabda: “Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuh nya disembelihkan hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”
Beberapa ulama memiliki pendapat bila waktu aqiqah yang dianjurkan adalah 7 hari setelah kelahiran bayi. Tapi, jika aqiqah tidak memperbolehkan dikerjakan di waktu itu, bisa diganti di hari ke-14 atau ke-21.
Muslim yang kondisi ekonominya kurang mampu, terlepas dari kewajiban untuk melangsungkan aqiqah. Ada ulama yang menerangkan bila aqiqah bisa dikerjakan kapan saja sampai ada kemampuan. Bahkan, seorang anak dapat mengaqiqahkan dianya saat dewasa nanti, bila orangtuanya tidak memiliki kemampuan karenanya saat ia masih kecil.
4. Menyembelih hewan aqiqah
Saat menyembelih, ada hal yang sebaiknya menjadi perhatian, yakni tidak memutuskan tulang dari sembelihan. Ini dikerjakan agar arti yang ada adalah tafa’ul atau berharap akan keselamatan tubuh dan anggota badan dari anak itu.
5. Baca doa waktu menyembelih hewan aqiqah
Waktu menyembelih hewan aqiqah, penyembelih harus membaca doa ini:
“Bismillah, Allahumma taqobbal min muhammadin, wa aali muhammadin, wa min ummati muhammadin.”
Artinya: “Namanya Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad dan keluarga Muhammad dan dari ummat Muhammad.” (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud).
6. Mengolah daging aqiqah
Sebenarnya, ada dua penilaian terkait pembagian daging aqiqah. Ada yang menjelaskan bisa dipisah secara mentah, tapi banyak juga ulama yang mengutamakan agar daging diproses dulu sebelum dipisah ke sebagian orang.
Ini sama sesuai hadits Aisyah r.a: “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak lelaki dan satu ekor kambing untuk anak wanita. Ia diproses tanpa memutuskan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh.” (HR al-Bayhaqi)
7. Makan sebagian dan membagi daging aqiqah
Seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, daging aqiqah disunahkan untuk dikonsumsi sendiri beberapa. Sementara itu, sisanya dipisah ke saudara, tetangga, dan fakir miskin.
Ini seperti yang tertulis pada firman Allah SWT: “Mereka memberinya makan orang miskin, anak yatim, dan tawanan, dengan hati sukai”. – Q.S. Al-Insan
8. Menamai dan memotong rambut saat aqiqah
Tata cara aqiqah kemudian memberikan nama dan potong rambut bayi. Semestinya berikan nama yang bermakna baik untuk anak. Nama yang dikasih orang-tua menjadi cerminan dan doa agar anak tumbuh dengan baik sampai besar nantinya.
Memberikan nama yang baik ke anak dianjurkan di suatu hadits. Rasulullah bersabda:
“Sebetulnya kalian pada hari kiamat akan diundang dengan beberapa nama kalian dan beberapa nama bapak kalian, karenanya baguskanlah namamu.” (HR Muslim)
9. Doa untuk bayi
Seterusnya, ke bayi yang diaqiqah, bacakan doa berikut:
“U’iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli ‘ainin laammah.”
Artinya: “Saya perlindungkan kamu, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap godaan syaitan, dan tiap pandangan yang penuh kebencian.”
Nah, itu tata cara kerjakan aqiqah untuk anak lelaki dan wanita dan hukumnya menurut Islam. Saksikan dengan baik agar prosesnya berjalan lancar dan anugerah, ya.